Filosofi nama
Orang tua itu memberikan nama
dengan maksud biar gampang memanggil anaknya. Kalau gax dikasih nama, nanti
anaknya juga jadi bingung, aku ini siapa. Masak iya mau ikut-ikutan puisi AKU,
ya hanya kenalnya aku. Gax tau siapa namanya. Tapi nama itu punya filosofi.
Hem mulai saja ya dengan
filosofinya. Nama pertama yang jadi korban Trisnawati Gulo, Trisna = tresno =
cinta, wati = perempuan, gulo = gula = manis. Cinta seorang perempuan manis. Ya
mungkin maksudnya itu ayahnya mendapatkan cinta yang manis dari seorang
perempuan, dan hasil cinta itu Trisnawati Gulo. Sungguh sweet_love.
Korban kedua, Suharni. Su =
sastra jawa = sastra yang baik, harni = hari ini. Jadi maksud mamanya itu. Hari
ini seorang sastra yang baik telah lahir ke dunia. Sungguh,, puitis.
Korban ketiga, Dewi Amalia Indra
Mega. Dewi = ratu = wanita, Amalia = amal = suka beramal, Indra = rasa, dengar,
bau, lihat, raba = sensitive. Mega = awan merah cantik saat langit terang di
sore hari. Jadi maksud papanya, anak perempuannya ini bisa jadi ratu amal yang
sensitive dan jadi megah seperti awan cantik di langit. Sungguh,, klasik.
Untuk kali ini cukup tiga korban
saja. Dan sebagai penutup, aku korbankan namaku sendiri. Yutta Zweita, Yu =
kamu, Tta = kita, Zweita = bahasa jerman = dua. Jadi maksudnya bapak ku
itu,”Kamu, kita berdua”… hahahhahahahhahaaselole josh.. SUNGGUH,, ROMANTIS..
Tulisan ini mengandung humor…
By : Zweita (3 Mei ’13)